REPEATER, BRIDGE dan Network Interface Card (NIC)
By Kompter Review - 11:40 PM
1. REPEATER
Pengertian
Repeater
Repeater
merupakan perangkat yang berfungsi untuk menerima sinyal yang berisi data
dalam suatu jaringan.
Oleh karena fungsi
utamanya, yaitu untuk memperluas jangkauan jaringan wifi, maka repeater ini
sering juga disebut sebagai wifi extender.
Repeater sendiri terdapat beberapa macam tipe dan masing-masing mempunyai
fungsi yang berbeda, yaitu:
1. Telephone
Repeater
Sesuai dengan namanya, Anda pasti sudah bisa
menebak. Telephone repeater adalah jenis repeater yang digunakan pada saluran
telepon. Pada saluran kabel telepon, biasanya sinyal akan terdegradasi karena
jarak tempuh yang jauh. Oleh karena itu repeater harus digunakan agar sinyal
yang diterima oleh pengguna telepon jelas.
2. Optical Communications Repeater.
Repeater ini
berfungsi untuk memperkuat jangkauan sinyal di dalam kabel serat optik (fiber optic cable). Di dalam serat kabel optik, informasi digital secara fisik berwujud
sebagai light pulses. Light pulses (Dalam bahasa indonesia
disebut pulsa cahaya) tersebut terbentuk dari foton. Foton
tersebut bisa tersebar secara acak di dalam kabel serat optik.
3. Radio
Repeater
Berfungsi untuk memperkuat sinyal
radio. Pada umumnya repeater jenis ini mempunyai satu antena yang berfungsi
sekaligus sebagai receiver dan transmitter. Repeater tipe ini akan mengubah
frekuensi sinyal yang diterimanya sebelum dipancarkan kembali. Sinyal yang
dipancarkan sinyal repeater ini akan mampu menembus objek penghalang.
Wifi repeater, salah satu contoh
radio repeater.
Fungsi
Repeater
Fungsi repeater adalah
untuk memperluas jangkauan jaringan wifi. Perangkat keras pada repeater telah
diprogram untuk menerima sinyal wifi dari transmitter untuk kemudian diperkuat.
Setelah sinyal diperkuat, maka repeater tersebut akan menyebarkan kembali
sinyal tadi. Dengan demikian jangkauan wifi akan lebih luas.
Cara
Kerja Repeater
Repeater berfungsi
untuk memperluas jangkauan jaringan wifi. Hal ini dilakukan dengan cara
menerima sinyal data dan kemudian dipancarkan lagi. Sebelum dipancarkan
kembali, sinyal yang telah masuk ke repeater diperkuat terlebih dahulu.
Skema sederhana
tentang cara kerja Repeater
Pada dasarnya repeater mempunyai dua jenis komponen di
dalamnya. Komponen yang pertama bertugas untuk menerima data sinyal dari
transmitter. Sedangkan Komponen yang kedua berfungsi memancarkan kembali data
sinyal tersebut. Namun sebelum data sinyal tersebut dipancarkan kembali,
perangkat keras pada repeater ini akan melakukan pengubahan frekuensi sehingga
sinyal data yang dipancarkan menjadi lebih kuat. Dengan demikian maka sinyal
pun akan menjadi lebih kuat dan jangkauannya pun akan lebih luas.
2. BRIDGE
Pengertian
Bridge
Bridge atau network bridge yang dalam istilah bahasa Indonesia disebut
dengan jembatan jaringan merupakan sebuah komponen
jaringan yang banyak dipergunakan untuk memperluas jaringan atau membuat segmen
jaringan.
Bridge mampu menghubungkan
sesama jaringan LAN
(Local Area Network) komputer. Selain itu, bridge juga digunakan
untuk mengubungkan tipe jaringan komputer yang berbeda seperti Ehernet. Bridge akan memetakan alamat Ethernet dari
setiap titik yang ada pada masing-masing segmen jaringan kemudian menyeleksi
dan hanya memperbolehkan perpindahan data yang diperlukan melalui jaringan.
Wireless Bridge
Bridge biasanya menggunakan topologi
tree. Artinya, hanya ada sebuah rute untuk berbagai tujuan transmisi atau paket
data yang akan dipindahkan.
Cara kerja bridge jauh lebih canggih daripada repeater, walau begitu belum
secanggih router. Bridge bekerja pada lapisan data link layer model OSI (Open
System Interconnection). Dengan model OSI, bridge mampu
menghubungkan jaringan komputer yang menggunakan metode transmisi yang berbeda
atau medium access control yang berbeda. Berbeda dengan
router yang bekerja pada lapisan jaringan dan repeater yang bekerja pada
lapisan fisik.
Fungsi Bridge
Secara umum, bridge adalah alat yang berfungsi untuk
menghubungkan dua jaringan. Fungsi bridge lainnya secara detail dapat
dijabarkan dalam beberapa poin berikut :
1. Sebagai Penghubung Dua Jaringan di Tempat Jauh
Secara geografis,
misalnya saja di sebuah universitas, terdapat beberapa bangunan yang terpisah
cukup jauh. Akan lebih ekonomis untuk memiliki LAN yang terpisah di
masing-masing bangunan dan menghubungkannya dengan bridge, dibanding jika harus
menyambungkan semua tempat dengan menggunakan kabel koaksial.
2. Otonomi dari Masing-masing Jaringan
Seperti di jaringan perkantoran,
setiap departemen memiliki kepentingannya masing-masing, memiliki komputer
pribadi, workstation, dan servernya sendiri. Setiap departemen yang tujuan
berbeda akan lebih baik dengan jaringan yang berbeda namun terhubung dengan
menggunakan bridge.
3. Untuk Mengakomodasi Beban Jaringan
Misalkan di sebuah
universitas banyak workstation yang kelebihan beban karena banyak dipakai oleh
mahasiswa dan dosen untuk dipakai meminta file yang berada di mesin file server
untuk diunduh ke mesin pengguna berdasarkan permintaan. Jika ukuran file besar, maka akan menghambat penyimpanan di LAN tunggal, sehingga akan lebih
baik menggunakan dua LAN yang dihubungkan dengan bridge.
Kelebihan dan Kekurangan Bridge
Kelebihan
bridge adalah ia hanya bisa bekerja pada lapisan Data Link, sehingga tidak dimungkinkan terjadinya
transmisi dari satu protokol ke protokol lainnya. Selain itu, bridge juga mampu
mendukung beberapa protokol seperti NetBEUI dan LAT yang tidak mungkin dilayani oleh router.
Cara Kerja Bridge
Untuk
memahami cara kerja bridge, bridge dapat diibaratkan seperti ‘repeater yang
cerdas’. Repeater bekerja dengan cara menerima sinyal yang datang dari sebuah
kabel jaringan, melakukan amplifikasi pada sinyal tersebut, kemudian mengirim
sinyal tersebut ke kabel jaringan lainnya. Repeater melakukan kerjanya
ini secara buta tanpa memperhatikan isi pesan yang
terkandung dalam sinyal tersebut.
Kontras
dengan kerja repeater, bridge merupakan alat yang sedikit lebih cerdas. Bridge
mampu memahami isi dari sinyal yang datang. Bridge mampu menerima sinyal dan
secara otomatis menemukan alamat tiap-tiap komputer di dua jaringan yang
terhubung melalui bridge.
3. NETWORK INTERFACE CARD (NIC)
Pengertian
NIC adalah
singkatan dari kepanjangan Network Interface Card. NIC adalah sebuah
peralatan elektronik yang dibuat pada sebuah papan PCB yang akan melakukan
konversi sinyal sehingga sebuah workstation bisa mengirim dan menerima data dalam
jaringan. Sering disebut juga dengan Ethernet card, atau sering juga
disebut LAN card. NIC merupakan kartu jaringan yang dipasang pada slot
ekspansi pada komputer. Slot yang diperlukan bisa berupa slot PCI atau ISA.
Sebuah NIC
memiliki alamat khusus yang disebut sebagai ethernet address atau MAC address.
Alamat ini adalah berupa kode heksa 48-bit. Setiap NIC memiliki alamat yang
berbeda. Bila sebuah komputer hendak berkomunikasi dengan komputer lainnya maka
ia akan memancarkan sinyal untuk mencari alamat NIC yang dituju. Jika alamat
tersebut telah ditemukan, maka komunikasi antar dua kartu ethernet dapat
dilakukan. Bila NIC yang dituju ternyata tengah menangani komunikasi dengan
kartu ethernet lain nya, maka terjadi tabrakan data atau collision. Keduanya
kemudian akan berhenti memancarkan sinyal, menunggu untuk kembali memancarkan
sinyal dalam waktu yang acak, sehingga kemudian dapat berkomunikasi kembali.
Fungsi NIC
Fungsi NIC
digunakan sebagai sarana menerima dan mengirimkan data melalui kabel jaringan.
Adapun tugas dari NIC adalah sebagai berikut:
·
Transfer data ke komputer
lain dengan terlebih dahulu mempersiapkan data dari komputer agar dapat
dilewatkan ke media penghubung.
·
Mengontrol aliran data antar
komputer dan sistem perkabelan.
·
Menerima data yang
ditransfer dari komputer lain lewat kabel dan menterjemahkannya ke dalam bit
yang dimengerti oleh komputer.
Prinsip Kerja NIC
NIC bekerja
pada lapisan fisik, di mana data dipecah menjadi bit kemudian dikirim melalui
jaringan ke komputer lain yang kemudian dirangkai kembali menjadi data utuh.
Setiap NIC memiliki kode unik tersendiri, artinya cuma ada satu, yang terdiri
atas 12 digit kode yang disebut dengan MAC Address (Media Access
Control). Tujuan adanya MAC address adalah untuk menghindari
tabrakan antar data di jaringan. Misalnya node akan mengirimkan paket data,
maka sebelumnya akan melihat apakah jaringan sedang mengirimkan paket data atau
tidak. Jika node melihat jaringan tidak melakukan pengiriman paket data, maka
node akan melakukan pengiriman paket data.
0 comments